Sunday, May 11, 2008

HATI YANG SEMPURNA

Pada suatu hari, seorang pemuda berdiri di tengah kota dan menyatakan
bahwa dialah pemilik hati yang terindah yang ada di kota itu. Banyak
orang kemudian berkumpul dan mereka semua mengagumi hati pemuda
itu, karena memang benar-benar sempurna. Tidak ada satu cacat atau
goresan sedikitpun di hati pemuda itu. Pemuda itu sangat bangga dan mulai menyombongkan
hatinya yang indah.

Tiba-tiba, seorang lelaki tua menyeruak dari kerumunan, tampil ke
depan dan berkata " Mengapa hatimu masih belum seindah hatiku ?".
Kerumunan orang-orang dan pemuda itu melihat pada hati pak tua itu.
Hati pak tua itu berdegup dengan kuatnya, namun penuh dengan bekas
luka, dimana ada bekas potongan hati yang diambil dan ada potongan
yang lain ditempatkan di situ;namun tidak benar-benar pas dan ada
sisi-sisi potongan yang tidak rata.
Bahkan, ada bagian-bagian yang berlubang karena dicungkil dan tidak
ditutup kembali. Orang-orang itu tercengang dan berpikir, bagaimana
mungkin pak tua itu mengatakan bahwa hatinya lebih indah ?

Pemuda itu melihat kepada pak tua itu, memperhatikan hati yang dimilikinya
dan tertawa " Anda pasti bercanda, pak tua", katanya, "bandingkan
hatimu dengan hatiku, hatiku sangatlah
sempurna sedangkan hatimu tak lebih dari kumpulan bekas luka dan
cabikan". " Ya", kata pak tua itu, " hatimu kelihatan sangat sempurna
meski demikian aku tak akan menukar hatiku dengan hatimu. Lihatlah,
setiap bekas luka ini adalah tanda dari orang-orang yang kepadanya
kuberikan kasihku, aku menyobek sebagian dari hatiku untuk kuberikan
kepada mereka, dan seringkali mereka juga memberikan sesobek hati
mereka untuk menutup kembali sobekan yang
kuberikan. Namun karena setiap sobekan itu tidaklah sama, ada bagian-bagian yang kasar, yang
sangat aku hargai, karena itu mengingatkanku akan cinta kasih yang
telah bersama-sama kami bagikan.

Adakalanya, aku memberikan potongan hatiku begitu saja dan orang
yang kuberi itu tidak membalas dengan memberikan potongan hatinya.
Hal itulah yang meninggalkan lubang-lubang sobekan - - memberikan
cinta kasih adalah suatu kesempatan. Meskipun bekas cabikan itu
menyakitkan, mereka tetap terbuka, hal itu mengingatkanku akan cinta
kasihku pada orang-orang itu, dan aku berharap, suatu ketika nanti
mereka akan kembali dan mengisi lubang-lubang itu.
Sekarang, tahukah engkau keindahan hati yang sesungguhnya itu ?"

Pemuda itu berdiri membisu dan airmata mulai mengalir di pipinya.
Dia berjalan ke arah pak tua itu, menggapai hatinya yang begitu
muda dan indah, dan merobeknya sepotong. Pemuda itu memberikan robekan
hatinya kepada pak tua dengan tangan-tangan yang gemetar. Pak tua itu
menerima pemberian itu, menaruhnya di hatinya dan kemudian mengambil
sesobek dari hatinya yang sudah amat tua dan penuh luka, kemudian
menempatkannya untuk menutup luka di hati pemuda itu. Sobekan itu
pas, tetapi tidak sempurna, karena ada sisi-sisi yang tidak sama
rata. Pemuda itu melihat kedalam hatinya, yang tidak lagi sempurna
tetapi kini lebih indah dari sebelumnya, karena cinta kasih dari
pak tua itu telah mengalir kedalamnya.
Mereka berdua kemudian berpelukan dan berjalan beriringan.

No comments:

Post a Comment

jadikan blog ini sebagai halaman depan situs anda. dan masuklah ke situs lain yang telah disediakan oleh blog ini. terima kasih atas kunjungan ini.